Peranan Hormon Dalam Tubuh Wanita



Tiap wanita  muda pasti akan kaget jika tiba-tiba didiagnosa mengalami premature menopause atau berhenti haid di usia muda. Ini berarti produksi hormon kewanitaannya berkurang, bahkan terhenti. Padahal hormon itulah yang membuat wanita awet muda, mood stabil dan bergairah...

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa 7 dari 100 wanita di dunia ini diperkirakan mengalami gejala premature menopause, suatu keadaan dimana ovarium gagal menghasilkan telur, sehingga produksi hormon estrogen dan progesteron pun terhenti pada usia muda (sebelum 40 tahun). Ada beberapa
faktor yang diduga menjadi penyebab kejadian itu. Diantaranya adalah adanya gangguan sistem pertahanan tubuh (yang menyebabkan terganggunya fungsi ovarium), faktor genetis, dan kelainan kromosom.



Wanita usia dewasa muda patut siaga akan segala gelaja yang menyangkut gangguan hormonal. Karena ketiadaan salah satu hormon saja, kondisi tubuh dapat menurun, bahkan berbagai penyakit infeksi dan degeneratif dapat menyerang.

Ada dua sumbu utama penghasil hormon di tubuh. Pertama adalah HPG (Hipotalamus Pituitary Gonad), yaitu hormon yang berasal dari hipotalamus, turun ke hipofisis dan berakhir di gonad (ovarium pada wanita dan testis pada pria). Hormon yang dihasilkan diantaranya adalah estrogen, progesteron dan testosteron. Dan yang kedua adalah HPA (Hipotalamus Pituitary Adrenal), yaitu hormon yang dihasilkan oleh kelenjar anak ginjal, diantaranya adalah hormon insulin dan kortisol.

Ketika lahir, setiap manusia sudah dibekali oleh berbagai macam hormon dengan masing-masing fungsinya. Semakin dewasa hormon-hormon itu semakin lengkap dengan hadirnya hormon estrogen, progesteron, dan testosteron yang dihasilkan oleh organ seks yang sudah cukup matang (gonad). Pada tahap inilah perubahan fisik pada tubuh mulai terlihat, misalnya payudara yang membesar pada wanita dan suara yang berubah pada pria.

Pada masa pubertas, kerja hormon-hormon tersebut belum stabil. Koordinasi kerja otak dengan ovarium sebagai salah satu penghasil hormon utama baru akan sempurna pada usia 17 tahun, dan mulai tidak seimbang lagi pada usia 40 tahun karena saat itu ovarium sudah tidak bisa bekerja sebaik dulu sehingga estrogen yang dihasilkan pun berkurang. Karena itulah muncul gejala pra-menopause.

Berikut beberapa peranan hormon terhadap tubuh wanita :


  • Hormon dan Reproduksi : Sistem reproduksi merupakan kesatuan kerja dari otak, kelenjar hipofisis, ovarium, dan uterus. Hormon yang mempengaruhi sistem reproduksi diantaranya adalah estrogen, progesteron, LH, dan FSH yang bekerja menyampaikan pesan dari satu organ ke organ yang lain untuk mengubah kadar hormon tertentu. Dengan demikian terjadilah proses seperti pematangan telur, pelepasan telur, penebalan endometrium untuk menerima hasil konsepsi (jika terjadi pembuahan), dan peluruhan dinding rahim yang berwujud sebagai haid. Hormon-hormon tersebut bekerja pada satu siklus penuh, sejak hari pertama haid, ovulasi, hingga menjelang haid berikutnya. Dan begitu seterusnya.
  • Hormon dan Libido : Yang berperan terhadap tinggi rendahnya libido wanita adalah hormon androgen dan estrogen. Namun tinggi rendahnya libido wanita tidak dapat disamakan satu sama lain. Pada sebagian wanita, libido akan meningkat saat terjadi ovulasi, sedangkan pada wanita lain pada saat menjelang haid, atau bahkan ada pula yang pada saat haid berlangsung (dimana kebanyakan wanita justru kehilangan libido). Produksi hormon androgen dipengaruhi oleh adanya hormon estrogen. Pada keadaan stres berat, dimana estrogen menjadi berkurang jumlahnya maka androgen pun menurun. Disitulah libido ikut 'loyo'. Beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi turunnya libido adalah pemberian suntik KB yang mengandung hormon progesteron. Pemberian progesteron secara berkala itu diduga dapat menyebabkan tertekannya produksi estrogen.
  • Hormon dan Suasana Hati : Beberapa penelitian bilang bahwa suasana hati wanita lebih tidak stabil dibandingkan pria. Hal ini disebabkan karena; pertama, wanita lebih banyak mengurusi hal-hal yang menyangkut hubungan dekat (pribadi) dengan orang lain. Kedua, karena pengaruh faktor-faktor eksternal (kelelahan, sibuk bekerja, dll). Dan ketiga, karena pengaruh hormon. Hormon yang bekerja pada wanita sering mengalami masa-masa tidak stabil, misalnya ketika sedang haid. Perubahan suasana hati yang terjadi saat menjelang haid biasa disebut dengan sindroma pra-haid. Selain itu, ketika hamil dan melahirkan suasana hati seorang wanita juga sangat tidak stabil. Ketika mulai hamil, dalam tubuh terjadi peningkatan hormon-hormon tertentu secara drastis. Dan ketika melahirkan, peningkatan itu berubah menjadi penurunan yang juga drastis. Disaat-saat itulah suasana hati seorang wanita menjadi tak menentu, lebih sensitif, serta lebih cepat marah dan kecewa.. moody banget deh pokoknya.. hehehe..
  • Hormon dan Kecantikan : Keindahan kulit sangat tergantung dari baik buruknya pembentukan kolagen. Kolagen dapat mengikat kuat apa saja, sehingga jaringan menjadi kencang, tidak bergoyang-goyang. Kulit yang mengandung cukup kolagen akan terlihat kencang, tidak keriput dan tidak kendur. Kolagen juga berperan dalam mempertahankan kekuatan tulang, gigi, dan rambut. Kekurangan kolagen erat kaitannya dengan estrogen yang berfungsi mengubah fibroblas (sel-sel dibawah kulit) menjadi kolagen.Jadi yang harus diperbaiki adalah kadar estrogen nya, agar kembali dapat memicu pembentukan kolagen.Krim atau plester (patch) yang mengandung hormon estrogen dinilai lebih efektif untuk membentuk kembali kolagen daripada kolagen yang dikemas dalam bentuk pil atau suntikan. Karena hormon yang terkandung dalam krim atau patch itu akan meresap dan ikut bersama aliran darah. Pil kolagen yang dimakan akan terurai di lambung, sedangkan kolagen yang disuntikkan dibawah kulit akan tersebar dan menyelinap diantara sel-sel kulit.
  • Hormon dan Kesehatan Umum : Menurunnya produksi estrogen dapat melemahkan pertahanan tubuh, sehingga seseorang akan lebih mudah terserang infeksi dan sakit. Salah satu contoh adalah ketika seorang wanita sedang hamil, sebagian besar hormon dikerahkan untuk melindungi janin, agar janin tidak sampai ditolak oleh tubuh.Karena itu, hormon yang bekerja untuk sang ibu menjadi lebih sedikit, sehingga ibu hamil lebih sering terserang infeksi jamur, keputihan, dll.Suatu penelitian di Amerika menyebutkan bahwa 20-25% wanita usia pra-menopause memiliki resiko tinggi terserang osteoporosis, dan 50% beresiko menderita penyakit jantung koroner.
Nah itulah beberapa fungsi hormon dan pengaruhnya bagi wanita. Jadi, kenalilah seluk beluk hormon 'kewanitaan' ini, dan manfaatkan penemuan-penemuan baru di bidang kedokteran untuk membantu mengembalikan hormon yang berkurang.

Semoga bermanfaat...

Sumber : Majalah Femina

0 comments:

Post a Comment

SUBSCRIBE

Instagram